Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia (Bank Raya) Tbk, Ida Bagus Ketut Subagia memaparkan berbagai strategi perusahaan sebagai bank digital. Dalam hal ini Bank Raya menargetkan bisa menjadi bank digital utama yang memberikan akses terluas bagi segmen mikro dan kecil di Indonesia.
Pertama adalah menyiapkan jaringan online to offline (o2o). Dia menjelaskan saat ini Bak Raya memiliki lebih dari 900 ribu sebaran akses poin untuk transaksi setor dan tarik tunai.
Selain itu, Bank Raya juga memanfaatkan Agen BRIlink dengan jaringan o2o untuk memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait transaksi.
“Kemudian pembayaran. Ada tarik tunai yang kami manfaatkan, yang kami miliki di ekosistem BRI Group. Unit sebarannya di Sumatera, Jakarta, Surabaya, di Makassar, termasuk kami buka di Denpasar,” tambah Ida Bagus dalam Road to CNBC Awards 2024 Best Digital Banks, Selasa (22/10/2024).
Strategi lainnya lanjutnya adalah Bank Raya menyiapkan produk digital untuk lintas segmen, yakni segmen individu, usaha mikro, hingga komunitas. Pada 2022 Bank Raya telah menyiapkan layanan digital saving di Raya Apps melalui fitur saku.
“Di produk saku, ada Saku Utama untuk melaksanakan transaksi memenuhi dari customer. Ada Saku Budget. Ada Saku Pintar. Ini target dari Tabungan. Ada Saku Jaga untuk berjaga-jaga dan cadangan,” jelas dia.
Sementara untuk segmen bisnis mikro, Raya Apps menghadirkan Saku Bisnis yang mampu memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Lalu untuk segmen komunitas, Raya Apps memiliki fitur Saku Bareng.
“Ketiga Bank Raya memaksimalkan sinergi dengan BRI Group untuk peran sebagai digital attacker. Kemudian perbaikan berkelanjutan untuk menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan,” ungkap Ida Bagus.