Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prospek cuaca di Indonesia untuk sepekan, berlaku tanggal 28 Juni hingga 4 Juli 2024. Menurut BMKG, beberapa wilayah memasuki Musim Kemarau pada bulan Juni 2024, yaitu meliputi Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan.
“Waspada potensi hujan sedang-lebat di sebagian wilayah Indonesia pada musim kemarau,” tulis BMKG, dikutip Senin (1/7/2024).
“Walau beberapa wilayah di Indonesia sebagian sudah memasuki musim kemarau, masyarakat masih perlu waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di beberapa wilayah seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es,” sebut BMKG.
Apa penyebabnya?
BMKG menjelaskan, dalam skala global, nilai IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. MJO berada pada fase 2 (Indian Ocean) netral yang menunjukkan tidak berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
“Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif di Sumatra bagian utara hingga tengah, Kalimantan, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Selatan,” papar BMKG.
“Selain itu, gelombang Kelvin terpantau di Sumatra bagian utara, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Pegunungan. Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut,” terang BMKG.
BMKG menambahkan, daerah konvergensi terpantau memanjang dari Selat Malaka, Riau, perairan sebelah barat Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, perairan sebelah timur Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah timur Filipina, dan utara Papua Barat, dan Papua Tengah. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Halmahera hingga Samudera Pasifik sebelah utara Papua, di Samudera Hindia sebelah barat dan utara Sumatra.
Menurut BMKG, kondisi itu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Selain itu, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
“Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 28 Juni – 04 Juli 2024,” demikian peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
Untuk itu, BMKG memperingatkan sejumlah wilayah RI dengan berbagai kategori:
– Potensi Hujan sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan
Potensi dampak dari bahaya hujan lebat Kategori Siaga tidak terdapat di wilayah Indonesia:
– Kategori Waspada terdapat di wilayah Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan
– Potensi Angin Kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Tengah, dan Papua Selatan.