Tanda Kiamat, Bos Facebook Warning AI Mau Jadi Tuhan

Ilustrasi Transformasi Digital. (Dok. Freepik)

CEO Meta Mark Zuckerberg yakin bahwa kecerdasan buatan atau AI tidak seharusnya dibuat menjadi sentral dan berdiri sebagai tool satu-satunya. Ia blak-blakan mengatakan para pesaing di industri AI kurang terbuka soal hal ini.

Ia kemudian menambahkan bahwa para pencipta AI, berpikir telah menciptakan Tuhan.

“Saya tidak berpikir bahwa teknologi AI adalah sesuatu yang harus disembunyikan dan bahwa satu perusahaan dapat menggunakannya untuk membangun produk tunggal dan sentral,” kata Zuckerberg dalam wawancara dengan Kallaway di YouTube, dikutip dari TechCrunch, Senin (1/7/2024).

“Saya merasa sangat kecewa ketika orang-orang di industri teknologi berbicara tentang membangun ‘AI yang sejati’,” lanjutnya.

“Sepertinya mereka berpikir bahwa mereka menciptakan Tuhan atau semacamnya. Bukan itu yang kami lakukan. Saya rasa hal ini tidak akan terjadi,” katanya.

Dalam wawancara tersebut, Zuckerberg mengatakan perlu ada banyak AI yang berbeda sehingga dapat mencerminkan kepentingan orang yang berbeda.

Ketika merujuk pada perusahaan yang membangun platform AI tertutup, Zuckerberg mengatakan dia tidak percaya ini adalah cara untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi masyarakat.

“Anda ingin membuka dan melepaskan sebanyak mungkin orang untuk mencoba berbagai hal,” ujarnya.

“Maksudku, itulah budaya, kan? Ini tidak seperti sekelompok orang yang mendikte segalanya untuk orang lain,” imbuhnya.

Komentar ini terasa seperti menyindir Apple. Karena pernyataan Zuckerberg muncul tak lama setelah ada laporan bahwa Meta telah mencoba bernegosiasi dengan Apple untuk mengintegrasikan AI-nya ke dalam sistem operasi Apple, alih-alih hanya bekerja dengan OpenAI saat peluncuran, namun ditolak.

Menurut Bloomberg, Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan diskusi formal dengan Meta karena mereka tidak yakin praktik privasinya cukup kuat. Tanpa kesepakatan, Meta kehilangan akses ke miliaran pengguna iPhone di seluruh dunia.

Namun tampaknya Meta punya rencana lain yakni membangun ekosistem teknologi yang melampaui smartphone.

Dalam wawancara tersebut, Zuckerberg menyinggung kemajuan yang dilihat perusahaan dengan kacamata pintar Ray-Ban Meta, misalnya, dengan mengatakan bahwa produk tersebut suatu hari nanti akan menyatu dengan pekerjaan yang sedang dilakukan sekarang pada tampilan holografik penuh.

Zuckerberg mengatakan akan ada tiga produk berbeda sebelum konvergensi Meta yakni kacamata pintar tanpa layar, jenis layar head-up, dan layar holografik penuh.

Dia mengatakan, alih-alih menghubungkan antarmuka saraf ke otak mereka, suatu hari nanti orang mungkin memakai gelang yang menerima sinyal dari otak yang berkomunikasi dengan tangan mereka. Ini akan memungkinkan penggunannya berkomunikasi dengan antarmuka saraf hanya dengan sedikit menggerakkan tangan. Seiring waktu, orang juga bisa mengetik.

Zuckerberg memperingatkan bahwa jenis masukan dan pengalaman AI ini mungkin tidak serta merta menggantikan smartphone.

“Saya tidak berpikir, dalam sejarah teknologi, platform baru – biasanya tidak sepenuhnya membuat orang berhenti menggunakan platform lama. Hanya saja penggunaannya lebih sedikit,” ujarnya.

https://calling88.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*