Duet andalan Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, harus puas membawa pulang status runner-up Macau Open 2025 (Foto: PBSI)
Pertarungan penuh tensi tinggi terjadi di final sektor ganda putra Macau Open 2025. Duet andalan Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, harus puas membawa pulang status runner-up setelah takluk dari pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Roy King Yap, 20-22, 18-21.
Pertandingan yang digelar di Macau East Asian Games Dome, Minggu (3/8/2025) siang WIB, berlangsung sengit sejak awal. Sabar/Reza sempat memimpin 5-4, tetapi keunggulan itu tak bertahan lama karena pasangan Malaysia mampu mengejar dan menyamakan skor menjadi 8-8.
Sayangnya, fokus Sabar/Reza mulai goyah di momen-momen krusial. Mereka tertinggal saat interval gim pertama dengan skor 9-11. Namun, kebangkitan sempat terlihat setelah jeda, saat ganda peringkat delapan dunia ini membalikkan keadaan menjadi 16-14.
Sayang, di titik genting, Junaidi/Roy kembali bangkit. Mereka mengejar hingga menyamakan kedudukan 20-20 dan akhirnya mencuri kemenangan di gim pertama dengan skor tipis 22-20, mengejutkan Sabar/Reza.
Gim Kedua: Kejar-Kejaran Poin Kembali Terjadi
Di gim kedua, Sabar/Reza mencoba mengambil inisiatif serangan dan memimpin cepat 6-3. Tapi dominasi mereka tak bertahan lama. Ganda Malaysia kembali menunjukkan daya juangnya dan menyamakan skor menjadi 9-9.
Meski pasangan Indonesia mampu unggul 11-9 di interval, tekanan dari Junaidi/Roy terus meningkat. Skor kembali imbang 16-16, dan pasangan Malaysia akhirnya membalikkan kedudukan menjadi 18-17.
Junaidi/Roy yang dilatih oleh Herry Iman Pierngadi, mantan pelatih pelatnas Indonesia, tampil lebih tenang di poin-poin akhir. Mereka berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan 21-18, sekaligus memastikan gelar juara ganda putra Macau Open 2025.
Langkah Sabar/Reza Tetap Positif
Meski gagal membawa pulang gelar juara, performa Sabar/Reza sepanjang turnamen layak diapresiasi. Keduanya menunjukkan kualitas dan semangat bertanding tinggi di setiap laga, menjadi bukti bahwa mereka tetap jadi kekuatan berbahaya di sektor ganda putra dunia.