Pemkot Denpasar Bali kembangkan demplot genjot produksi cabai

Pemkot Denpasar Bali kembangkan demplot genjot produksi cabai

Pedagang merapikan cabai rawit di Pasar Agung Peninjoan, Denpasar, Bali, Rabu (26/2/2025)

Pemerintah Kota Denpasar, Bali, mengembangkan lahan percontohan (demplot) seluas 0,4 hektare untuk menggenjot produksi cabai sehingga dapat memastikan ketersediaan bahan pangan tersebut.

“Kami kembangkan penanaman dan demplot cabai,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Anggreni Suwari di Denpasar, Bali, Kamis.

Pihaknya menyiapkan bantuan berupa sarana produksi yakni pupuk, pestisida dan bibit.

Sedangkan untuk pengembangan cabai, pihaknya memperluas luas tanam cabai mencapai 1,5 hektare agar produksi cabai dapat ditingkatkan.

Dengan demikian, pihaknya mengharapkan luas tanam cabai di Denpasar pada 2025 bertambah menjadi 4,31 hektare dengan proyeksi produksi mencapai 32,79 ton.

Upaya pendampingan juga dilakukan melalui sekolah lapang budi daya terpadu cabai melalui transfer teknologi budidaya terutama saat musim hujan.

Ia menjelaskan langkah itu dilakukan menyikapi penurunan produksi cabai pada 2024 yang diakibatkan salah satunya luas tanam cabai yang menurun dari 7,14 hektare pada 2023 menjadi 4,22 hektare pada 2024.

Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan karena para petani beralih menanam komoditas lain akibat tingginya risiko menanam cabai.

Data Dinas Pertanian Kota Denpasar menyebutkan produksi cabai di kota itu pada 2024 mencapai 24,27 ton atau turun dibandingkan 2023 mencapai 67,33 ton yang diperkirakan juga berkontribusi memicu kenaikan harga saat ini.

Selain karena penurunan produksi, ujar dia, faktor cuaca yakni musim hujan juga mempengaruhi produksi cabai di Kota Denpasar.

Sementara itu, menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah, sejumlah kebutuhan pangan mulai mengalami peningkatan harga salah satunya cabai rawit merah.

Di Pasar Agung Peninjoan Denpasar, harga cabai rawit merah mencapai kisaran Rp105 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram.

Sedangkan berdasarkan data sistem informasi harga pangan (Sigapura) Bali, rata-rata harga cabai rawit merah di Bali mencapai Rp96.272 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp29.704 per kilogram atau 30,85 persen dibandingkan pada Kamis (20/2) yang dipantau di 60 pasar tradisional di Bali.

Sedangkan di Pasar Badung Denpasar dan Pasar Kreneng Denpasar harganya mencapai kisaran Rp102 ribu per kilogram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*