Tak hanya Iran, angkatan bersenjata Yaman juga dilaporkan meluncurkan serangan drone ke Tel Aviv dan pelabuhan Eilat, Israel. Ini terjadi Selasa malam waktu setempat.
“Pasukan UAV Angkatan Bersenjata menyerang target militer Israel di Yafa (Eilat) yang diduduki menggunakan drone jenis Yafa,” kata juru bicara Brigadir Jenderal Yahya Saree, dikutip dari laman Iran, IRNA, Rabu (2/10/2024).
“Pasukan UAV menyerang target militer lainnya di Umm al-Rashrash (Eilat) dengan empat drone Samad-4,” tambahnya mengklaim bahwa kedua operasi tersebut mencapai tujuan mereka dengan tepat.
Ia menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan Lebanon serta untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani. Di Palestina sendiri, Israel tengah berperang dengan Hamas di Gaza sementara di Lebanon, Israel berperang dengan kelompok Hizbullah.
Sementara itu, Senin, Saree mengonfirmasi bahwa drone MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat (AS) telah ditembak jatuh di atas negara tersebut. Ia membuat pengumuman itu, beberapa jam setelah rekaman video beredar secara daring memperlihatkan rudal darat-ke-udara menghantam pesawat nirawak di atas Provinsi Saada, Yaman.
Sebuah gambar juga memperlihatkan reruntuhan pesawat nirawak tersebut. Beberaoa bagian diyakini menyerupai MQ-9.
Sebelumnya, Iran menembak 200 roket ke Israel Rabu dini hari. Hal ini membuat sirine mengaung di seluruh negeri, di mana Israel Tengah dan Selatan terkena dampak.
Dalam pernyataannya, tentara Iran Pasukan Garda Revolusi (IRGC) mengatakan serangan sebagai respons atas pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut. Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga ikut mengatakan hal yang sama dalam sebuah posting di X. Bahwa serangan itu merupakan respons tegas terhadap ‘agresi’ Israel, yang diketahui telah menyasar wilayah Palestina dan Lebanon.
Israel sendiri bersumpah akan memberikan ‘respons menyakitkan’ terhadap musuhnya itu. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa Iran akan “membayar mahal” atas serangan misil yang dilancarkan terhadap Israel.