Menteri PPPA: Perlu kerja keras untuk narasikan pahlawan perempuan

Menteri PPPA: Perlu kerja keras untuk narasikan pahlawan perempuan

Menteri PPPA Arifah Fauzi ditemui di sela acara “Pertemuan Dialog Nasional Para Pemangku Kepentingan Layanan PPPA di 11 daerah Ploting” di Jakarta, Kamis (14/11/2024). ANTARA/Farhan Arda Nugraha/aa.

 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifah Fauzi mengatakan perlunya upaya lebih giat dalam memperkenalkan narasi terkait pahlawan perempuan sehingga ke depan lebih banyak tokoh yang dikenal dan diangkat menjadi pahlawan nasional.

Ia mengemukakan Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan yang memiliki kontribusi besar bagi perjuangan bangsa namun masih banyak yang belum terdata atau dikenal publik.

“Harus kerja keras untuk dinarasikan, jadi memang pahlawan nasional yang perempuan itu sebenarnya banyak banget tapi mungkin belum terdata,” katanya saat ditemui di sela acara “Pertemuan Dialog Nasional Para Pemangku Kepentingan Layanan PPPA di 11 Daerah Ploting” di Jakarta, Kamis.

Dengan upaya pengenalan serta pendataan, pihaknya akan mendorong lebih banyak tokoh perempuan pejuang yang diangkat menjadi pahlawan nasional.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memperkenalkan tiga tokoh perempuan yang dinilai layak untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Mereka, yakni Ratu Ageng Tegalrejo, SK Trimurti, dan RA Soetartinah.

Ratu Ageng Tegalrejo yang merupakan istri Sultan Hamengkubuwono I. Ia membentuk Korps Srikandi Kesultanan yang berjuluk Prajurit Esti Langenkusumo, suatu pasukan yang memperkuat perjuangan Pangeran Diponegoro. Ratu Ageng juga mengasuh Pangeran Diponegoro, cicitnya yang merupakan putra Sultan Hamengkubuwono III.

Selain itu, SK Trimurti merupakan wartawan, aktivis buruh, serta Menteri Perburuhan pertama. Ia pejuang kemerdekaan yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Perjuangan Kemerdekaan, Mahaputera, serta Perintis Kemerdekaan.

Selain itu, RA Soetartinah yang merupakan istri Ki Hajar Dewantara. Ia merintis organisasi Wanita Taman Siswa untuk bisa membantu fokus pendidikan bagi kalangan perempuan. Ia juga menggantikan suaminya sebagai pemimpin dari Pemimpin Umum Persatuan Taman Siswa sampai dengan wafat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*