Houthi Makin Ngeri di Laut Arab, Tembak Rudal Jelajah ke Kapal Dagang

Kelompok Houthi di Yaman makin menggila. Dua rudal jelajah diluncurkan Kamis (13/6/2024) dan menghantam sebuah kapal kargo curah di Teluk Aden.

Dilaporkan seorang pelaut terluka dan harus dievakuasi. Kapal yang diserang adalah M/V Verbena, berbendera Palauan, milik Ukraina, dan dioperasikan oleh Polandia.

Laporan kerusakan diutarakan Komando Pusat AS (CENTCOM). Dikatakan bahwa korban kini terluka parah.

“Melaporkan kerusakan dan kebakaran di kapal. Awak kapal terus memadamkan api. Seorang pelaut sipil terluka parah dalam serangan itu,” tulis laporan CENTCOM dimuat AFP, Jumat (14/6/2024).

“Pesawat dari USS Laut Filipina (CG 58) secara medis mengevakuasi pelaut yang terluka ke kapal mitra terdekat untuk mendapatkan perawatan medis,” tambahnya.

“Perilaku sembrono yang terus dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran ini mengancam stabilitas regional dan membahayakan nyawa para pelaut di Laut Merah dan Teluk Aden,” ujar laporan tersebut lagi.

Perlu diketahui, Kelompok Huthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023. Serangan dikatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina selama perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Meskipun hal ini telah menyebabkan gangguan besar terhadap pelayaran internasional, namun jarang terjadi korban jiwa. AS dan Inggris sendiri turun ke wilayah itu dengan dalih mengamankan perdagangan kapal.

Sementara itu, Kelompok Huthi mengatakan mereka telah melakukan serangan terhadap tiga kapal dalam 24 jam terakhir, ermasuk di Verbena. Huthi mengatakan ini balasan atas serangan AS dan Inggris ke Yaman sebelumnya, menyasar kepentingan dan kelompok itu.

“Sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan sebagai tanggapan atas agresi Amerika-Inggris terhadap kami,” tegasnya daam laporan yang sama.

Di sisi lain, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan ledakan di dekat kapal dagang di Laut Merah sekitar 80 mil laut barat laut pelabuhan Hodeida, tanpa kerusakan atau korban jiwa. Laut tersebut dikuasai Houthi.

Sebelumnya Rabu, kelompok Houthi menyerang Tutor, sebuah kapal curah berbendera Liberia, di barat daya Hodeida. Mereka mengaku telah menggunakan drone lintas laut dan udara, serta rudal balistik.

CENTCOM kemudian mengatakan bahwa Tutor tersebut ditabrak oleh “kapal permukaan tak berawak” Huthi. Ini “menyebabkan banjir parah dan kerusakan pada ruang mesin”.

Laut Merah dan Teluk Aden sendiri adalah lalu lintas perdagangan internasional. Karena gangguan di sana banyak kapal kargo harus memutar tidak melintasi Terusan Suez dan memilih rute ke Tanjung Harapan Afrika Selatan (Afsel).

Ini memakan tambahan biaya perjalanan termasuk asuransi. Barang-barang otomatis jatuh ke konsumen dengan lebih mahal, dan dikhawatirkan menaikkan inflasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*