Brasil kembali menjatuhkan hukuman untuk X milik Elon Musk. Kali ini negara tersebut mewajibkan X membayar denda harian karena diduga menghindari larangan layanan di sana.
Denda yang dijatuhkan oleh mahkamah agung Brasil berjumlah US$5 juta dalam real Brasil, atau sekitar US$920.000 (Rp 14 miliar) per hari.
Pengadilan mengatakan akan terus mengenakan “tanggung jawab bersama” pada Starlink, layanan internet satelit yang dimiliki dan dioperasikan oleh SpaceX, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Senin (23/9/2024).
Brasil sebelumnya menghukum X dengan menarik uang denda dari rekening X dan Starlink di lembaga keuangan di negara tersebut.
Denda baru dimulai pada 19 September, dengan pengadilan menghitung total berdasarkan jumlah hari ketidakpatuhan pada perintah sebelumnya untuk menangguhkan X secara nasional.
X sendiri telah ditangguhkan di Brasil. Penangguhan X di Brasil awalnya diperintahkan oleh kepala hakim Brasil, Alexandre de Moraes, pada akhir Agustus.
Pengadilan menemukan bahwa di bawah Musk, X telah melanggar hukum Brasil, yang mengharuskan perusahaan media sosial untuk mempekerjakan perwakilan hukum di negara tersebut dan menghapus ujaran kebencian serta konten lain yang dianggap merugikan lembaga demokrasi.
Pengadilan juga menemukan bahwa X gagal menangguhkan akun yang diduga terlibat dalam doxxing petugas federal.
Musk, yang memiliki X, menyerang de Moraes selama berbulan-bulan dan terus melakukannya setelah perintah penangguhan dikeluarkan.
Ia mencirikan de Moraes sebagai penjahat, membandingkannya dengan karakter Darth Vader dan Harry Potter, Voldemort. Ia juga berulang kali menyerukan agar de Moraes dimakzulkan.
Kabar terbaru, Musk dan X akhirnya menyerah dan sedang dalam proses mematuhi perintah penangguhan dari Brasil. Correio Braziliense, sebuah publikasi Brasil, melaporkan bahwa X mulai memblokir akun sesuai dengan perintah penangguhan yang dikeluarkan oleh mahkamah agung negara tersebut.
Di antara akun-akun yang tampaknya diblokir adalah akun-akun milik beberapa influencer internet yang dilaporkan sedang diselidiki karena menyebarkan informasi yang salah dan mempromosikan serangan terhadap lembaga-lembaga demokrasi di Brasil.
X mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk memulihkan akses bagi pengguna Brasil.
Juru bicara X mengatakan, ketika X ditutup di Brasil, infrastruktur mereka untuk menyediakan layanan ke Amerika Latin tidak lagi dapat diakses oleh timnya.
“Untuk terus menyediakan layanan yang optimal bagi pengguna kami, kami mengubah penyedia jaringan. Perubahan ini mengakibatkan pemulihan layanan yang tidak disengaja dan sementara bagi pengguna Brasil,” kata juru bicara itu.
Sementara mereka memperkirakan platform tersebut tidak dapat diakses lagi di Brasil dalam waktu dekat. Pihaknya akan terus berupaya untuk bekerja sama dengan pemerintah Brasil agar segera kembali tersedia bagi masyarakat Brasil.