Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengungkapkan inovasi menjadi kunci keberhasilan bank digital dalam memenangkan persaingan di era modern ini. Dia menyebutkan Bank Raya melakukan berbagai inovasi yang dilakukan di Raya App, yang bisa mendorong pertumbuhan segmen mikro dan kecil.
“Bank raya menyikapi (inovasi) di sisi saving, ada Raya Apss. Contoh Pinang Flexi kita tempelkan di Raya Apps kami sehingga bisa diakses. Digital saving di BRImo BRI sudah bisa diakses,” kata Ida Bagus dalam Road to CNBC Indonesia Awards ‘Best Digital Banks’, Selasa (22/10/2024).
Bank Raya juga mengembangkan dari sisi transaksi QRIS yang sudah disinergikan Saku Bisnis, sehingga setiap transaksi bisa dilihat di sakunya. Bank Raya juga menyasar pengembangan Saku lainnya, yang menyasar komunitas, yakni Saku Bareng.
“Jadi Saku bareng satu sama lain bisa melihat transaksi sehingga transparan. ini bagus untuk kelompok-kelompok, misalnya grup arisan,” kata dia.
Sementara dari sisi lending, Bank Raya juga berinovasi dengan menghadirkan Pinang Flexi maupun Dana Talangan.
“Kalau saya bicara banyak di agen BRILink, kami menyasar agen Pegadaian. kemudian berikutnya kami eksplorasi bisnis keagenan di luar BRI Grup,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Bank Raya memiliki visi menjadi bank digital utama yang memberikan akses terluas bagi masyarakat segmen mikro dan kecil. Visi tersebut dimanifestasi dengan tiga pengembangan produk yakni, go smaller, go faster, dan go shorter, yang akan mewarnai bisnis Bank Raya ke depannya.
“Pilar-pilar yang menopang dari visi tadi ada tiga.Pertama kita bicara digital ada digitise, reform dan recovery. Dari digitalisasi kami sudah mengembangkan di saving dan lending dan transaksi. Kami juga mendigitalisasi bisnis proses dan operasional,” ujar Ida Bagus.